Kamis, 08 Desember 2011

TINGKATAN PEMBELAJARAN DI MI MTs DAN MA



TINGKATAN PEMBELAJARAN DI MI MTs DAN MA



Mata Kuliah : Perencanaan Sistem Pendidikan Bahasa Arab
Dosen pengampu : Ali Muhdi, S.Pd.I. MSI



Charisma Nur Rohmi              092332007 

Pendidikan Bahasa Arab
5-PBA-1
  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2011



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Dalam setiapproses pendidikan pepserta didik merupakan kompnen masukan yang memepunyai kedudukan sentral. Tidak ada proses pendidikan yang berlangsung tanpa kehadirn peserta didik. Untuk melakukan tugasnya dengan baik, pengajar perlu memiliki pengetahuan mengenai siapa peserta didik tersebut dan bagaimana karakteristiknya.
Rubin dan Oxford dalam Cry (1996) mengemukakan bahwa tipe-tipe pembelajaran yang baik adalah peserta didik yang mampu mengikuti apa yang dijelaskan oleh pengajar serta memiliki kebiasaan selama masa persiapan, pelaksanaan, dan pasca pengajaran. Dalam belajar umur merupakan faktor yang penting untuk dipertimbngkan karena berkaitan dengan tingkat perkembngan dan kematangan. Peserta didik murid SD adalah kelompok anak yang berada pada itngkat perkembangan awal.
Peserta didik yang umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada peserta didik yang lebih muda. Di SD ada kecenderungan peserta didik semakin muda umurnya.  
Pada hakikatnya penulis mengarahkan agar pendidik mampu memberikan materi sesuai tingkatannya, dari MI, MTs, sampai MA sesuai tingkatat kesulitan masing-masing agar tujuan dalam pengajaran dapat tercapai. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Sistem Pendidikan Bahasa Arab.

BAB II
TINGKATAN DASAR


B.     Standart Kompetensi Lulusan dan Standart Kompetensi Dasar
Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standart Kelulusan dan Standart Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah (Permenag RI, 2008). Standar  Kompetensi ini untuk pendidikan dasar Madrsah Tsanawiyah, serta Madrasah Aliyah yang meliputi struktur mata pelajaran Bahasa Arab lingkup materi minimal, dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal. Standart ini juga dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan di Madrasah lingkungan Departemen Agama.
Isi dari Standart Kompetensi Lulusan dan Isi Bahasa Arab adalah sebagai berikut :
1.      Menyimak
Memahami wacana lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.
2.      Berbicara
Mengungkap wacana secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.
3.      Membaca
Membaca dan memahami wacana tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan hal-hal yang ada di lingkungan rumah maupun madrasah.
4.      Menulis
Menulis kata dan ungkapan teks fungsional pendek sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.

C.    Materi Pembelajaran Bahasa Arab
Secara implicit disebutkan bahwa tujuan pengajaran bahasa arab di SD/MI adalah agar murid dapat menguasai secara aktif perbendaharaan kata Aarab fusha sebanyak 300 kata dan ungkapan dalam bentuk dan pola kalimat dasar dengan demikian murid diharapkan dapat mengadakan komunikasi sederhana dalam bahasa Arab dan dapat memahami bacaan-bacaan sederhana dalam teks itu (Depag RI, 1994).
Dalam pengajaran bahasa dikenal ada empat ketrampilan/kemahiran berbahasa yaitu ketrampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat ketrampilan berbahasa ini hendaknya diajarkan kepada siswa dengan cara yang bermacam-macam, bervariasi agar siswa tidak jenuh dan monoton terhadap apa yang mereka terima dari guru. Menurut Tarigan (1986 : 39) syarat minimal yang harus dipenuhi oleh guru dalam ketrampilan ialah penguasaan materi dan dapat menyampaikannya kepada siswa.
Dalam mempelajari bahasa arab ada tingkatan yang digunakan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Dibawah ini tingkatan-tingkatan dalam pembelajaran bahasa arab yaitu :
1.      Tingkatan MI
Pada masa ini siswa masih mudah untuk menerima hal yang baru baik yang didengar maupun dilihat, sehingga mudah juga bagi pengajar untuk mengarahkan dengan baik. Adapun ruang lingkup yang ada di MI ini meliputi :
a)      Percakapan sederhana tentang nama orang, profesi, benda, dan tempat
b)      Menjelaskan sifat keadaan orang atau benda
c)      Memberikan dan memahami perintah sederhana
d)     Memberikan informasi tentang waktu. Tempat dan kepemilikan
e)       Menulis makna kata
f)       Menulis makna kalimat sederhana
g)      Menerjemahkan kata dan kalimat ke dalam bahasa Indonesia dan juga sebaliknya
h)      Membaca dengan lafal dan intonasi yang benar
i)        Menjawab dan membuat pertanyaan tentang isi bacaan
j)        Memahami isi bacaan
k)      Menulis kalimat sederhana
l)        Menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana
m)    Menyusun kalimat menjadi paragraf sederhana
2.      Tingkatan MTs
Pada tingkatan ini siswa ada yang sudah mahir dalam menghafal kosakata dan membuat sebuah akalimat bahkan paragraf, tetapi banyak juga yang masih awam, karena mereka lulusan dari SD. Adapun ruang lingkup materi yang ada di MTs yaitu :
a)      Istima’ tentang ta’aruf dan menggunakan mufrodhat
b)      Membaca sebuah paragraf dan menerjemahkannya
c)      Menulis mufrodhat paragraf dengan benar
d)     Tanya jawab menggunakan kosakata yang telah ada
3.      Tingkatan MA
Pada tingkatan ini siswa sudah mempunyai banyak kosakata, sudah dapat membaca dan menerjemahkan sebuah kalimat, jadi metode yang dapat diterapkan adalah metode Qowaid dan tarjamah. Materi yang diajarkan meliputi :
a)      Percakapan menggunakan bahasa yang lebih fasih
b)      Menuliskan paragraf secara benar dan menerjemahkannya
c)      Membaca dan memahami teks/naskah
d)     Mendengarkan bacaan yang dibaca oleh guru kemudian ditulis kembali (املاء)
e)      Mendalami qowaid shorof dan nahwu.

D.    Metode/ Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Metode yang digunakan dalam pembelajar bahasa arab pada tingkatannya berbeda-beda, karena kemampuan peserta didik bermacam-macam. Adapun metode yang digunakan dalam tingkatan pembelajaran yaitu :
1.      Tingkatan MI
Metode yang dapat digunakan pada tingkatan ini adalah :
a)      Guru memberikan kosakata baru dan menjelaskan maknanya ke dalam bahasa ibu/lokal.
b)      Guru membacakan kosakata kemudian siswa menirukan
c)      Salah satu murid membaca dan yang lain menirukan
d)     Kegiatan tersebut dilanjutkan hingga seluruh siswa/sebagian siswa dapat gilirannya
e)      setelah siswa dianggap bisa, kemudian diarahkan untuk membuat kalimat sesuai dengan kosakata yang sudah ada.
2.      Tingkatan MTs
Metode yang dapat digunakan di MTs tidak jauh beda dengan di MI, yaitu terjemah hanya saja ditambah dengan pengenalan qowaid, dan menulis. Metode ini dilakukan dengan cara :
a)      Menulis kosakata dan berlatih mengucapkan
b)      Menulis kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas peserta didik sehari-hari
c)      Membaca paragraf sederhana dan menerjemahkannya
d)     Seluruh proses pembelajaran hendaknya dibantu dengan alat peraga/media yang sesuai
e)      Materi qowaid diberikan disela-sela pengajaran berlangsung, namun tidak secara detail.
3.      Tingkatan MA
Metode yang dapat ditetapkan di tingkatan MA ini adalah metode qowaid dan tarjamah. Tujuannya untuk mengetahui sastra yang tinggi dan memiliki kemampuan yang terlatih dalam menghafal dan memahami apa yang terkandung di dalam tulisan/teks, dengan cara sebagai berikut :
a)      Peserta didik diajarkan membaca detail dan mendalam tentang teks atau naskah yang sederhana
b)      Penghayatan dengan cara mencari terjemahannya, sehingga trkait dengan isi bacaan
c)      Menitikberatkan pada kaidah shofor dan nahwu
d)     Mencari kosakata yang sulit. 

BAB III
PENUTUP


Tingkatan dasar di MI, MTs, dan MA, memiliki materi Standar Kelulusan masing-masing, karena itu pengajar harus mampu menyampaikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Seperti yang sudah tercantum dalam permenag mengenai standar kompetensi kelulusan bahasa arab di Marasah adalah menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Ini berlaku baik itu MI, MTs maupun di MA. Hanya saja materi yang diberikan berbeda.
Materi yang disugukan untuk peserta didik di MI masih mencangkup pengenalan terhadap kosakata, kalimat, dan percakapan yang sederhana, dari segi teks juga masih mengenal teks yang sederhana tingkat kesulitannya. Berbeda ketika pengajar di MTs, peserta didik sudah mulai dikenalkan dengan istima’, tarjamah dan Tanya jawab yang ada di teks. Di tingkatan MA peserta didik mulai dikenalkan dengan qowaid nahwu dan shorof, mulai berlatih menulis kembali (املاء)   setelah mendengarkan teks bacaan. 


DAFTAR PUSTAKA


Prof. Dr. Iskndarwassid, M.Pd. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. 2008. STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA
http://www.m-ahsanuddin.com/artikel/34-bahasa-arab/49-media-mi. Diambil pada hari Rabu, 30 November 2011pukul 10.30 WIB.
http://arabicforall.or.id/metode/studi-prinsip-dasar-metode-pengajaran-bahasa-arab/. Dimabil pada hari Rabu, 30 November 2011 pukul 11.25 WIB
http://gurutrenggalek.blogspot.com/2009/12/pemanfaatan-media-dalam menunjang.html.  Diambil pada hari Rabu, 30 November 2011 pukul 11.35 WIB


1 komentar: