Kamis, 20 September 2012

Linguistik

Pendahuluan Pada awalnya bahasa itu digunakan bukan suatu ketrampilan yang luar biasa rumitnya. Pemakaian bahasa menjadi wajar, karena tanpa diajari oleh siapapun seorang bayi akan tumbuh bersama dengan pertumbuhan bahasanya. Awalnya muncul bahasa dari symbol lisan yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama. Bahasa muncul ketika kita menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, pemakaian bahasa itu suatu wujud dari keinginan dalam diri kita sendiri, karena bahasa merupakan kebutuhan primer selain materi. Ketika berkomunikasi bahasa itu mencerminkan yang menuturkannya, di lingkungan yang berbeda-beda bahasanya berbeda pula sesuai dengan lingkungan yang dihuninya. Pembahasan A. Pengertian Linguistik Sebelum membahas lebih jauh tentang Linguistik, perlu kita ketahui terlebih dahulu tentang ilmu bahasa ini, yang lazim disebut linguistik yang berasal dari bahasa latin lingua yang artinya ‘bahasa’ dan dalam bahasa Itali lingua, dalam bahasa Spanyol langue, dan langage dalam bahasa prancis. Belum diketahui apakah dalam bahasa Arab lughotun masih berkaitan dengan deretan kata-kata diatas. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Linguistik mendekati bahasa sebagai ‘bahasa’, sebagai satu sestem lambang bunyi yang bersifat arbiter, unik, produktif, dinamis, dan bervariasi (tentang cirri-ciri hakikat bahasa lebih jauh lihat Chaer 1994 atau Sarbani 1992). Linguistik melihat bahasa sebagai bunyi, artinya bagi linguistik bahasa lisan adalah yang primer, sedangkan bahasa tulis hanya sekunder, maka yang paling diutamakan dalam bahasa kita selalu menggunakannya setiap waktu, agar terbiasa untuk mengucapkannya, tanpa disadari kita hafal tanpa menghafalkannya. Bahasa adalah suatu system, maka linguistik mendekati bahasa bujan sebagai kumpulan unsur yang terlepas melainkan sebagai kumpulan unsure yang satu dengan yang lainnya mempunyai jaringan hubungan sebagai sutu kesatuan yang utuh. Bahasa dapat berubah dari waktu kewaktu sesuai dengan perkembangan sosial budaya manyarakatnya, maka linguistik memperlakukan bahasa sebagai suatu yang statis. Lalu karena itu pula linguistik dapat mempelajari bahasa secara sinkronis dan secara diakronis. Oleh karena itu bahasa merupakan merupakan fenomena yang selalu hadir dalam segala kegiatan manusia, digunakan oleh kelompok sosial yang berbeda untuk berbagai keperluan maka linguistik menjadi ilmu yang sangat luas. Linguistik menjadi ilmu yang dapat dikaji dari segi dan aspek. B. Objek pembahasan linguistik Semua kegiatan yang bersifat ilmiah mempunyai objek,Begitu juga dengan linguistik yang mengambil pembahasan mengenai bahasa.Dengan bahasa,manusia dapat berfikir dan mengkomunjkasikan pemikiran dengan baik.Salah satu perbedaan utama manusia adalah kemampuan berbahasa pada diri manusia. dengan bahasa manusia dapat berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Ada beberapa definisi bahasa atau lughoh dalam bahasa arab. Definisi bahasa dari kamus Wbster’s sebagai berikut: Bahasa adalah alat sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda tanda, bunyi bunyi, gestur, atau tanda tanda yang disepakati yang mengandumg makna yang dapat dipahami (Webster’s Third New International Dictionary of the English Language. 1961:1270). Al-lughoh aswat yu’abbiru biha kullu qawm ‘an aghradhihim اَللُغَةٌ اَصْوَاتٌ يُعَبِّرُ بِهَا كُلُ قَوْمٍ عَنْ اَغْرَا ضِهِمْ “Bahasa adalah bunyi yang digunakan oleh setiap bangsa atau masyarakat untuk mengemukakan ide (ibnujini dalam Hasanain, 1984:35)”. Sebagai alat komunikasi manusia bahasa adalah suatu sistem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistemis. Yang dimaksud dengan sistemis adalah bahwa bahasa itu bukan suatu sistem tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem fonologi, subsistem morfolofogi, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik. Bahasa merupak objek kajian linguistik. Kata bahasa dalam bahasa Indonesia dari memiliki lebih dari satu makna atau pengertian, sehingga seringkali membingungkan. 1. Hakikat Bahasa Definisi bahasa dari kridalaksana, yang sejalan dengan definisi mengenai bahasa dari berbagai pakar yang lain, jika diteliti akan didapatkan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa, yaitu: a. Bahasa itu adalah sebuah system. b. Bahasa itu berwujud lambang, c. Bahasa itu berupa bunyi, bahasa bersirat arbiter. d. Bahasa itu bermakna. e. Bahasa bersifat unik. f. Bahasa itu bervariasi. g. Bahasa itu bersifat dinamis. h. Bahasa berfungsi sebagai alat interaksi sosial dan, i. Bahasa merupakan identitas yang berbicara. Dalam buku lain, Abdul Chaer juga menjelaskan mengenai objek kajian linguistik secara garis besar, yaitu: Pertama, kajian terhadap struktur internal bahasa yang mencangkup tata bunyi bahasa (fonologi), tata bentuk kata (morfologi), tata bentuk kalimat dan wacana. Karena setiap bunyi dan bentuk kata dalam setiap bahasa itu berbeda, misalnya saja vokal a-i-u-e-o itu sudah berbeda, apalagi jika sudah menjadi sebuah kata. Kedua, kajian terhadap pemakaian bahasa, ini berkaitan dengan etnis yang berbeda-beda karena setiap lingkungan memiliki pemakaian bahasa yang berbeda dengan lingkungan lainnya. Kesimpulan Bahasa merupakan jendela dunia dan alat pembuka (kunci)dari suatu ilmu pengetahuan ,dikaitkan dengan jendela dunia karena berbagai ilmu pengetahuan dan 1001 peradaban .Bahasa merupakan realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tumbuh kembangnya manusia.Bagi manusia bahasa merurakan alat komunikasi yang sangat penting.tampa baha manusia tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan .Sudah terlihat pada kegiatan sehari. DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Asrori, Imam. 2004. Sintaksis Bahasa Arab. Malang: Misykat. Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Psikolinguistik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.