Sabtu, 09 Februari 2013

memory dalam psikologi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Psikologi Pendidikan merupakan salah satu ilmu yang harus dikuasai oleh para pendidik. Dalam Karya Tulis ini, penulis ingin membahas mengenai bagian dari kehidupan sehari-hari kita, yaitu Memory atau yang biasa kita dengar dengan sebutan Ingatan. Proses berpikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi diolah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Ingatan atau memory merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan informasi yang telah diperoleh seorang individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor pasti melibatkan ingatan. Oleh karena itu ingatan menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai proses yang dialami manusia.(Ellis dan hunt, 1993; Matlin, 1989). Pada hakikatnya penulis mengarahkan agar pendidik mengetahui kapasitas Memory atau Ingatan para murid, karena setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Agar para pendidik mengetahui apa yang harus dilakukannya dalam proses belajar mengajar, agar tujuan dalam pengajaran dapat tercapai. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. BAB II MEMORY B. Pengertian Ingatan merupakan alih bahasa dari memory. Maka dari itu disamping ada yang menggunakan ingatan ada pula yang menggunakan istilah memory sesuai dengan ucapan dari memory. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lalu. Proses manusia memunculkan kembali tiap kejadian pengalaman pada masa lalunya, membutuhkan kemampuan mengingat kembali yang baik. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia,maka ini menunjukan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang dialaminya (Walgito 2004). Menimbulkan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, sama halnya dengan memunculkan kembali sesuatu yang pernah terjadi dan tersimpan dalam ingatan. Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh lainya. De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory. Memori atau ingatan merupakan fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. Proses ingatan ini diukur dengan pengingatan (Recall), reproduksi, pengenalan (Recognition) dan belajar-ulang (Relearning). Selanjutnya menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) memori adalah bagian penting dari semua proses kognitif, karena informasi dapat disimpan hingga sewaktu-waktu digunakan. Dalam proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (Encoding), penyimpanan (Storage), dan mengingat (Retrieval Stage). Lebih lanjut dijelaskan dengan menggunakan contoh, misalnya : dalam sebuah pesta kita berkenalan dengan seseorang yang bernama Mira. Pagi harinya kita bertemu lagi dan masih mengenalinya. Kita memasukkan nama Mira ke dalam ingatan. Tahapan ini disebut dengan encoding dimana kita mengubah fenomena fisik (gelombang-gelombang suara) yang sesuai dengan nama yang diucapkan (Mira) menjadi kode-kode yang diterima ingatan, dan kita menyimpanya kedalam ingatan kita. Kita mempertahankan ingatan dari saat pesta hingga pagi hari merupakan (Storage). Dan kita masih bisa mendapatkan dan mengenali bahwa orang tersebut adalah Mira, merupakan tahapan mengingat kembali (Retrieval Stage) C. Jenis-jenis Memory Proses merecall memory atau mengingat kembali sebuah informasi terkait erat dengan jenis memory atau ingatan yang akan dimunculkan kembali. Dalam ilmu psikologi, memory atau ingatan menjadi pokok bahasan. Ada beberapa tokoh yang membahas mengenai memory atau ingatan itu sendiri. Salah satunya adalah Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) mengajukan konsep memori yang dibedakan dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (Sensory Memory), memori jangka pendek (Short Term Memory), dan memori jangka panjang (Long Term Memory). Adapun pendapat lain yang menjelaskan jenis memory dibawah ini merupakan jenis-jenisnya yaitu : 1. Memory Jangka Pendek (Immediate Memory) Memory jangka pendek berguna menampung informasi yang masuk dalam rentan waktu maksimal sekitar 15-20 detik. Memory jangka pendek ini sangat bergantung pada usia. Pada usia 3 th anak mulai mempunyai kapasitas memory jangka pendek, seorang dewasa mampu mengingat 5-9 kapasitas memori selama kurang lebih 15 hingga 30 detik. Memori jangka pendek memang memiliki keterbatasan, tidak hanya dalam hal kapasitas memory yang dapat diingat, tetapi juga durasinya. Durasi jenis memori ini yang hanya berkisar antara 15 hingga 30 detik akan membuat memori ini hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara informasi yang akan diolah. Namun, apabila Seseorang sering melakukan “pengulangan” dalam mengakses informasi, kemungkinan besar informasi tersebut akan masuk ke dalam jenis memory lainnya, yaitu memory kerja (working memory). Memori jangka pendek merupakan suatu proses aktif. Mengulang ulang nomor telepon rekan sampai seseorang dapat mengingatnya merupakan salah satu contoh yang bisa dilakukan. Sebenarnya, seseorang bisa memberikan “perlakuan” yang tepat pada jenis memory ini. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan pada saat ingin mengingat sebuah informasi yang baru saja diterima, seseorang dapat langsung mengaitkan atau mengasosiasikannya dengan hal-hal tertentu setelah berhasil memberikan “perlakuan” yang tepat, Seseorang akan dapat memanggil kembali informasi tersebut kapanpun. Beberapa “perlakuan” terhadap memory ini akan dibahas lebih mendalam pada bagian berikutnya. 2. Memory Kerja (Working Memory) Jenis memory ini terletak di Lobus Frontal berada tepat dibelakang kening, jenis memory ini dapat menyimpan informasi selama mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam dan memberikan kita waktu yang cukup untuk bisa secara sadar memproses melakukan refleksi dan melakukan suatu kegiatan berfikir, memiliki kemampuan informasi mulai dari beberapa menit hinga beberapa jam. Memory Kerja berfungsi mengubah informasi, dari beberapa penelitian, disebutkan bahwa terdapat korelasi besar yang cukup positif antara efisiensi memory kerja dengan kemampuan kognitif umum. Ini berarti bahwa seseorang yang memiliki memory kerja yang baik cenderung memiliki kemampuan kognitif di atas rata-rata. Kemampuan menyimpan informasi yang dilakukan oleh memory kerja memungkinkan informasi tersebut masuk ke dalam memory jangka panjang. Kemampuan memory kerja dalam menyimpan informasi sangat bergantung pada usia. Semakin berumur, semakin besar kapasitas memory kerja seseorang. 3. Memori Perantara Memori perantara merupakan jenis memory yang ketiga. Dalam hal ini, informasi yang telah keluar dari memory jangka pendek dan memory kerja, kemudian masuk ke tempat penampungan sementara yang disebut memori perantara. Mungkin kita menganggap bahwa apabila sebuah informasi telah diproses dan tidak dibutuhkan lagi informasi tersebut akan hilang. Sebenarnya, informasi tersebut akan ditransfer ke memory jangka panjang pada saat kita tidur. 4. Memory Jangka Panjang (Long Term Memory) Memory jangka panjang adalah kemampuan untuk menyimpan informasi secara permanen untuk rentan waktu beberapa bulan tahun dan bahkan sampai seumur hidup. Memory jangka panjang merupakan peran dari salah satu bagian dari system otak mamalia yaitu hippocampus biasa dikenal sebagai pintu gerbang untuk memproses dan mengkonsolidasi semua merupakan kognitif. Factor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan informasi di memory jangka panjang : a) Informasi yang memiliki nila penting untuk keselamatan hidup akan disimpan dimemory jangka panjang. b) Informasi atau pengalaman tersebut mempunyai muatan emosi yang kuat. c) Informasi atau pengalaman baru. D. Tahap-tahap Memory Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali. Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu: 1. Memasukan pesan dalam ingatan (Encoding). 2. Penyimpanan ingatan (Storage). 3. Mengingat kembali (Retrieval). Walgito (2004), yang menjelaskan bahwa ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari memasukkan informasi (Learning), menyimpan (Retention), menimbulkan kembali (Remembering). Lebih jelasnya lagi adalah sebagai berikut: a) Memasukkan (learning) Cara memperoleh ingatan pada dasarnya dibagi menjadi dua, secara sengaja yaitu sesorang dengan sengaja memasukkan informasi, pengetahuan, pengalaman-pengalamanya kedalam ingatannya. Secara tidak disengaja yaitu sesorang secara tidak sengaja memasukkan pengetahuan, pengalaman dan informasi ke dalam ingatannya. Misalnya: jika gelas kaca terjatuh maka akan pecah. Informasi ini disimpan sebagai pengertian-pengertian. b) Menyimpan Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan atau (retention) apa yang telah dipelajari. Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulakn kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. c) Menimbulkan kembali Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat ditempuh dengan mengingat kembali (to recall) dan mengenal kembali (to recognize). Dari pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga tahap mengingat, yaitu tahap pemasukan informasi dan pesan-pesan kedalam ingatan , tahap penyimpanan ingatan dan tahap mengingat kembali. BAB III PENUTUP Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata, tangan dan organ tubuh lainya. De Porter & Hernacki (dalam Afiatin 2001) menjelaskan bahwa memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi disebut recall memory. Memory dibagi menjadi beberapa jenis, dibawah ini merupakan jenis-jenisnya yaitu : 1. Memory Jangka Pendek (Immediate Memory) 2. Memory Kerja (Working Memory) 3. Memory Perantara 4. Memory Jangka Panjang (Long Term Memory) Factor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan informasi di memory jangka panjang : a) Informasi yang memiliki nila penting untuk keselamatan hidup akan disimpan dimemory jangka panjang. b) Informasi atau pengalaman tersebut mempunyai muatan emosi yang kuat. c) Informasi atau pengalaman baru. DAFTAR PUSTAKA Gunawan.w.Adi, 2004. Genius Learning strategy petunjuk praktis untuk menerapkan Accelerated Learning. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Susan.E. Gathercole, 2009. Memory Kerja dan Proses Belajar. INDEKS Permata Puri Media: Jakarta http://www.masbow.com/2009/11/recall-memory-dalam-psikologi.html. Diambil pada hari Rabu, 23 November 2011. Pukul 10.00 WIB http://www.psychologymania.com/2011/09/memori-dan-pemrosesan-informasi-dalam.html. Diambil pada hari Rabu, 23 November 2011. Pukul 10.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar