Kenalnya itu tanpa sengaja di th 2009 sekitr bulan puasa septmber/agustus lupaa :) yang pasti itu kenal waktu malem2 karna udah mulai kuliah dapet tugas setelah ospek, waktu itu saya kos gak jauh tuh dari kampus jalan 5 menit udah sampe, dan butuh apapun juga deket dijangkau tanpa kendaraan. Jadi waktu itu blum punya komputer pc/laptop butuh tugas yang diketik kudu ke warnet+rentalan. Dan disebrang jalan itu masuk gang ada Warnet Rimba *dikelola sama mahasiswa senior yang kerjasama sama lulusan kampus juga. Oiya kampusnya itu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto sekarang udah resmi jadi IAIN Purwokerto. Kembali ke tugas yang mau dikerjakan di warnet + rentalan tadi yaah.. inget banget tuh yang waktu itu di warnet rumahan itu ada sekitar 10 unit komputer... malam pertama ke Rimba itu dianter sama mba Diyaho kaka kelas waktu di Mts, malem pertama itu dikenalin sama yang punya dan yang ngelola tuh warnet, setelah itu jadi ketagihan kewarnet tuh ngerjain tugas bisa ngetik sendiri dan dapet ilmunya cara2 yang baru dan yang belum pernah tahu sebelumnya. Entah malem kebrapa ke warnet emang niat online bukan ngerjakan tugas ketemu cowo item manis, yang ternyata dia udah pernah ketemu pas pertama ke Rimba, dan akuny aja yang gak sadar *haha... dan diem2 liat tuh nama fbku, mngkin dia add.. tapi gak sadar udh dikonfirmasi. Itupun tahu setelah udh saling kenal. Sering tuh kalo lagi ngobrol dan becandaan sama yang jgain ada 3 orang namnya mas rusiman, sugiman, paryanto... *itu smua orang2 dan kakang yang berjasa ngajarin ilmu komputer :). Dia *cowo tadi ikutan becanda kalo kita becandaan... sempet pulang bareng *jalan kekos masing masing sambil ngobrol dan suara dia tuh pelan, kebetulan jalannya gak begitu terang ya jalan aspal tapi mirip perumahan miat 1 mobil laah.. agak gak jelas tuh mukanya, karna kenal2 itu pas keluar dr warnet tadi, jd sayangnya gak begitu hafal mukanya kaya apa, karna item jasi di tempat gelap gak keliatan :). Itu pertemuan pertama di september malam *kayanya.
Setelah pertemuan itu pertemuan berlanjut, dan entah pertemuan yang ke brapa rasa suka dariku blum ada sepenuhnya, masih naksir naksir aja.. tapi entah panjangnya seberapa stlah ada 1 bln laah ketemu juga tuh di kampus.
awalnya tuh lagi masa recuitmen dan bahasa dari Unit Kegiatan Mahasiswa UKM itu berbeda beda, ada yang malabar dan lainnya. Kebetulan itu dikasih selebaran kertas pendaftaran salah satu UKM di kampus, itu kegiatanya lebih dikenal mapala. Dan iseng2 karna ada keinginan juga ngisi formulir buat ikut perkenalan disini biasa disebut malabar yang acaranya itu nge-camp bareng anggota FAKTALAPA Di lereng gunung Slamet. Serru dan kepincut tuh, ikut daan ada temen yang pengin ikut juga... yaaah kebawa aku ikutnya...*hahaa dan ternyata pas mau ngumpulin formulir tuh liat orang yang sering ketemu di warnet Rimba, disitu kenalan lagi karna lupa namanya, kenalan malem2 jadi geje, haha namnya itu Astar... keliatanya nama bagus tuh... dan jelas kliatan ganteng karna liatnya udah pagi lebih jelas pula... yaaa gak tau tuh waktu ikutan malabar dia itu anggota mapala juga, yaa namnya anak baru mah gak tau smua muaanya deh...
Lanjut cerita nih sbenernya lagi ngisahin hidup aapa cinta yah... bingung juga yang critaa yaah intinya mah critanaja kisahkuuu
lanjut besok besok lagii ;)
Charisma Monita
Minggu, 07 Juni 2015
Awal perjalanan kuliah
Awal tahun 2009 lalu setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Padamara, gak punya rencana sama sekali buat kuliah, dan pandangan orangpun mungkin noncent semisal kuliah, tapi ngikut saran orang tua aja biar jadi anak baik, anak yang berbakti sama bapak dan mamah, itu panggilanku ke orangtua. Kebetulan ada budhe kus yang tinggal di Jakarta timur, di cipinang ngajak dan suport terus buat kuliah di UNJ malah... *waah sayangnya salah ambil jurusan. Ambilnya itu jurusan sastra Arab, udah sempet tuh ikut ujian dan kuliah di UNJ sebelum ditrima jadi Mahasiswa, soalnya temen mamah di tangerang itu anaknya ada yang kuliah di UNJ... jd diajak ikut kuliah :D tapi sayangnya setelah ikut ujian saya belum beruntung dan belum bisa lolos jadi mahasiswa di UNJ, tapi serunya lagi tuh.... ada temen yg cantiik banget dan ternayat dia juga sama2 gak lolos :(. namanya itu Ira biasa danggilnya, selama proses ujian berlgsung sering tuh janjian ama ira ketemuan bareng ujian bareng, tapi nama si fb tuh dixiera ayu, yang ternyata nama aslinya Siti Rahayu, dan sampe sekarangpun berteman saling kenal, padahal udah beda kampus dan beda daerah juga, bedanya dia udah menikah dan punya 2 anak sayangnya saya belum :) hihii... semogah segera menyusul aminnn... cerita ini gak beruntut karna emang lagi mood nulis blog aja baru nulis, hari ini mau nulis banyak yaah hehee
Kamis, 21 Agustus 2014
SEMUA BERAWAL DARI KETIDAK SENGAJAAN (ISENG)
Di gedung inilah Keluarga Besarku :) "FAKTAPALA" di sinilah banyak pelajaran dan pengalaman yang ku dapat selain dari dunia kampus, meski tak banyak yang kuberi bahkan mungkin tak ada yang ku berikan untuk FAKTAPALA, kini meski sudah jauh ku tinggal, namun tetap FAKTAPALA merupakan keluargaku dimanapun ku berada karna kita itu SATU tak kan terpisahkan, selain ajal yang memisahkan kita....................................................Aku rindu kalian saudaraku, apa kalian bisa mendengar suaraku ini....meski baru beberapa bulan rasanya ku jauh, 1/5 tahun mungkin hehee rasanya baru kemarin ku masuk menjadi anggota bersama ANGKATAN XIV ku :) kini ku bisa bercerita banyak tentang kalian semua, tapi tidak akan habis ketika ku bercerita tentang perjuangan kita semua, bahkan sejarahnya pun d blog ini belum ku ceritakan, mungkin dari seniorku yang lain sudah banyak yang bercerita di blog mereka.
baru kali ini Agustus tepatnya tahun 2014 ku ingin menulis tentang perjalanan hidupku atau pun berbagi tips yang mungkin bisa di ambil hikmahnya oleh para pembaca, yang kadang membukanya, haha jarang si...
nanti ya kalau sempat monita cerita lagi tentang kehidupan yang sesungguhnya itu/......
liku-liku dan pengalaman hidup itu seruuuu setelah kita kembali mengenang rasanya tak habiz untuk menceritakanya...
MEMORY OF MY STUDY
Memory of 26 February
Riwayat Study ku, masuk di Sekolah Agama Islam Tinggi Negeri Purwokerto pada tahun 2009 sekitar bulan Agustus, waktu puasa itu Ospek, sampai akhirnya bulan Oktober 2013 Dinyatakan Lulus secara Teori, telah menyelesaikan Munaqosyah / Yudisium. Mulailah pada kehidupan nyata yang baru meski belum di WIsuda :D hehee selang sekitar 5 bulan baru mengikuti Wisuda tahun 2014 baru berbahagia yang lengkap..
sedikit cerita tentangku :)
Sabtu, 09 Februari 2013
PROBLEMATIKA SISWA MENULIS DAN MENERJEMAH BAHASA ARAB DI MIM 1 BABAKAN KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA
PROBLEMATIKA SISWA MENULIS DAN MENERJEMAH
BAHASA ARAB DI MI MUHAMMADIYAH 1 BABAKAN KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Purwokerto
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Penulis
Skripsi
Disusun
Oleh:
Nama : Charisma Nur Rohmi
NIM : 092332007
SMT : VII
PROGRAM
STUDI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2012
METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI MI ISTIQOMAH SAMBAS
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan
Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto
Guna
Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi
Disusun
Oleh:
Nama : Charisma Nur Rohmi
NIM : 092332007
SMT : VII
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2012
PROBLEMATIKA
SISWA MENULIS DAN MENERJEMAH
BAHASA ARAB
DI MIM 1 BABAKAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa arab kini memiliki kedudukan yang sangat
istimewa, bukan hanya sebagai bahasa al-Qur’an dan bahasa umat Islam saja, bahasa
Arab saat ini sudah menjadi bahasa Internasional, keberadaannya kini sudah
tidak diragukan lagi. Dengan ungkapan lain, kita berbangga hati bisa
mempelajari bahasa Arab, namun pada dasarnya setiap bahasa itu komunikatif bagi
para penuturnya, ketika melihat dari sudut yang berbeda sebenarnya tidak ada
bahasa yang unggul atau pun paling unggul, karena semua bahasa memiliki
kesamarataan dalam statusnya. Adapun karakteristik dalam bahasa itu merupakan
kelebihan dari bahasa masing-masing itu, bahasa Arab memiliki karakteristik
yang sangat istimewa selain bahasa al-Qur’an dilihat dari struktur tatanannya bahasa
yang indah juga sangat berbeda dari bahasa lain, karena sekaligus menuntut
kejelian dalam memahaminya.
Tersebarnya bahasa Arab di dunia Internasional semakin
menampakkan ciri keinternasionalan bahasa Arab. Dalam hal ini Arsyad (2004:
14-15) sebagaimana dikutip oleh Acep Hermawan, menjelaskan bahwa:
“Ciri ini
terlihat sejak kebangkitan sastra Arab pasca lahirnya Islam yang mencangkup
beberapa bangsa yang berbeda-beda. Semuanya tercelup dalam satu kebudayaan yang
beridentitas Arab, termasuk Pakistan, Afganistan, Melayu, Indonesia,
Mauritania, Nigeria, Somalia, dan lain-lain. Ciri lainnya dapat ditelusuri dari
banyak lafal yang dipinjam dari bahasa Arab yang telah menjadi kosa kata bahasa
Internasional.”[1]
Kekuatan bahasa Arab sampai saat ini telah “bereksplorasi”
ke dalam berbagai ranah yang menjadikannya semakin diperhitungkan oleh
masyarakat dunia di samping eksistensinya sebagai media pesan-pesan Ilahi.
Mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci kaum muslimin (al-Qur’an) di
dunia merupakan kebutuhan utama. Di samping itu mempelajari bahasa arab berarti
memperdalam agama Islam dari sumbernya yang asli.[2]
Pendidikan sangat erat hubungannya dengan kehidupan
sosial, sebab pendidikan merupakan salah satu aspek sosial. Pendidikan tidak
terbatas pada pendidikan formal saja, melainkan juga pendidikan nonformal,
sebab pendidikan meliputi segala usaha sendiri atau usaha pihak luar untuk
meningkatkan pengetahuan dan kecakapan, memperoleh ketrampilan dalam membentuk
sikap-sikap tertentu.[3]
Pada dasarnya pendidikan merupakan kebutuhan setiap masyarakat. Pemberian
informasi memang banyak macamnya ada yang secara formal dan non-formal, misal
di lembaga yang berada di bawah naungan Negeri, lain halnya dengan pendidikan
non-formal.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakutan melalui
pengalaman (learning is define as the modification or strengthening of
behavior through experiencing). Belajar merupakan suatu proses atau
kegiatan, bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi
juga mengalami. Hasil dari belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan,
melainkan pengubahan kelakuan.[4]
Dalam proses belajar mengajar, yang lebih utama yaitu seseorang yang mengajar,
karena yang menentukan hasil dari siswa adalah seorang guru yang mengajar. Oleh
karena itu, peranan guru dalam proses pembelajar menjadi sangat penting.[5]
Pada dasarnya setiap orang pernah malakukan
aktivitas belajar, namun terkadang mereka tidak menyadarinya, mengenai belajar
adapun pendapat dari Witting (1981) mengatakan, “learning is relativity
permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occure as a result
of experience”. Artinya bahwa belajar adalah perubahan yang relative
menetap yang terjadi dalam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil
pengalaman.[6]
Guru yang arif dapat membaca cerminan visualisasi
kondisi mental anak-anak asuhan yang hendak diberi pelajaran bahasa asing itu
(Arab) dan membayangkan asosiasi fikiran mereka. Untuk lebih menarik para siswa
dan agar aktivitas pembelajaran menjadi lebih hidup, perlu adanya media,
pembelajaran juga mengutamakan praktek lisan dan latihan-latihan percakapan, di
samping latihan menulis, membaca buku-buku dan dilanjutkan dengan praktek
mengarang.[7] Dalam
pembelajaran sebagai pendukung memang dibutuhkan media, namun tetap saja yang
paling mempengaruhi adalah guru dalam mata pelajaran tersebut, khususnya bahasa
Arab. Karena selain tugas guru memintarkan juga memberikan materi sampai siswa
bisa faham, karena setiap proses pembelajaran sangat dibutuhkan kepekaan
seorang guru terhadap para siswanya, bukan hanya memberikan materi saja.
Dalam hal ini, guru diangggap anak panah yang selalu
siap menerjang atau momok, karena murid cenderung untuk tidak mau bertemu
karena menganggap bahasa asing sebagai kesulitan. Dan buku menjadi sasara
kejengkelan yang sering dihempaskan secara kasar di atas meja. Bila murid berbuat
salah ketika menggunakan bahasa asing (Arab) ia merasa perih. Akibatnya, bahasa
dianggap suatu bebean. Biasanya, seorang yang diberi bebean cenderung untuk mau
menerimanya sedikit mungkin bahkan kalau perlu dibuang (dilupakan) karena ia inngin
menghindari kesulitan.[8] Berangkat
dari problematika tersebut, memang hingga saat ini banyak siswa yang masih
takut dengan mata pelajaran yang asing, terutama bahasa Arab, padahal mereka
belum mempelajarinya. Ketika siswa sudah mendengar mata pelajarannya pasti sudah
enggan mengenal, apalagi untuk mendalaminya. Disinilah peran guru dibutuhkan,
dalam proses pembelajaran dibuat semenarik mungkin untuk menarik siswa bisa
menyukai terlebih dahulu, baru mereka bisa dan termotivasi untuk mau belajar.
Masalah atau persoalan biasanya akan muncul jika ada
kesenjangan antara das sollen dan das sein; ada perbedaan antara
apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang
diperlukan dengan apa yang ada atau tersedia, antara harapan dan kenyataan; dan
sebagainya. Hanya saja sering kali kesenjangan mengenai teknologi dan
pengetahuan, informasi yang tersedia tidak cukup, dan teknologi yang tersedia
tidak memenuhi kebutuhan. Maka penelitian diharapkan dapat memecaahkan masalah
itu atau setidaknya-tidaknya dapat memperkecil kesenjangan itu.
Dalam mata pelajaran Bahasa Arab ini, masih ada
kesulitan yang dihadapi oleh siswa, dari arti atau penerjemahan bahasa Arab,
dan penulisan. Namun sejauh ini masih bisa berjalan pembelajaran bahasa Arab,
meski murid masih kesulitan karena guru selalu berusaha memberikan materi
dengan metode yang mudah seperti qiroah
dan diselingi yang lain.[9] Dalam
bahasa Arab, hingga saat ini menulis masih menjadi kesulitan siswa, terutama
dari latarbelakang yang masih di jilid Iqra, karena mereka belum belajar huruf
yang bersambung. Kesulitan dalam penerjemahan juga masih menjadi momok siswa.
Adanya kesulitan dalam belajar bahasa Arab ini berawal
dari siswa yang kurang minat, tidak menyukai, takut dengan mata pelajaran
bahasa Arab. Yang menjadi momok siswa itu penulisan aksara bahasa Arab, dan
menerjemahkaan bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Ketika pembelajaran sebenarnya
guru sudah memberikan penjelasan, dan kadang diselingi dengan nyanyian agar
bisa memahamkan siswa, namun tetap saja ketika diberi latihan soal masih belum
tahu arti dari mufrodat-nya. Mayoritas masih jilid Iqra, jadi masih
mengalami kesulitan ketika menulis.[10] Kemudian,
kaitannya problematika bahasa Arab ini dengan kesulitan siswa menulis dan
menerjemah bahasa Arab, sudah masalah classic yang menjadi momok di
sekolah-sekolah, atau madrasah-madrasah. Penulis ingin mengetahui
kesulit yang bagaimana dihadapi oleh siswa.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan, peneliti
menemukan banyak problem yang dihadapi siswa diantaranya:
1.
Siswa mengalami kesulitan menulis
bahasa Arab
2.
Siswa masih kesulitan menerjemah
bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.
Dilihat dari problematika di atas, penulis lebih
tertarik untuk mengambil penelitian di kelas IV MI 1 Babakan, Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga. karena untuk mengetahui upaya mengurangi
kesenjangannya, kita harus mengetahui sebabnya terlebih dahulu dari yang paling
dasar. Dalam hal ini, perlu diingat kelayakan suatu masalah untuk diteliti
sangat bersifat relative, sebab tergantung pada konteksnya.
Akhirnya, dapat penulis tegaskan mengenai penelitian
ini, berbicara mengenai problematika pembelajaran bahasa Arab, yang akan
menjadi objek penelitian. Dari semua itu, penulis tertarik untuk menjadikan
Problematika siswa menulis dan menerjemah bahasa Arab sebagai objek penelitian
ini, penulis berharap dapat memecahkan masalah itu atau setidakya penulis dapat
memperkecil kesenjangannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat
ditarik rumusan masalah yang hendak diteliti yaitu “Bagaimana kesulitan yang
dihadapi siswa dalam menulis dan menerjemah bahasa Arab di MIM 1 Babakan Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga?”.
C. Kerangka Skripsi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Rumusan Masalah
B.
Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
C.
Tinjauan Pustaka
D.
Metode Penelitian
E.
Sistematika Penulisan
BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB
A.
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
1.
Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab
2.
Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab
3.
Metode Pembelajaran Bahasa Arab
4.
Problematika Belajar Bahasa Arab
B.
PROBLEMATIKA SISWA MENULIS DAN MENERJEMAH BAHASA ARAB
1.
Pengertian Problematika Menulis dan Menerjemah
2.
Tujuan Menulis dan Menerjemah
3.
Syarat-syarat Menulis dan Menerjemah
4.
Metode Menulis dan Menerjemah
5.
Problematika Siswa Menulis dan Menerjemah
BAB III GAMBARAN UMUM MIM 1
BABAKAN
A.
Letak Geografis
B.
Sejarah Singkat Berdirinya
C.
Visi dan Misi
D.
Struktur Organisasi
E.
Keadaan Guru dan Siswa
F.
Sarana dan Prasarana
BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA SISWA
MENULIS DAN MENERJEMAH BAHASA ARAB DI MIM 1 BABAKAN
A.
Penyajian dan Analisis Data
1.
Tujuan Belajar Bahasa Arab dan Kesulitan Menulis Bahasa Arab
2.
Kesulitan Siswa Menulis dan Menerjemah Bahasa Arab kelas IV MIM 1 Babakan
B.
Problematika Siswa Menulis dan Menerjemah Bahasa Arab
C.
Usaha Pemecahan Problematika Siswa Menulis dan Menerjemah Bahasa Arab
1. Upaya yang Dilakukan
Oleh Siswa
2. Upaya yang Dilakukan
Oleh Guru
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran-saran
C.
Kata Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
D. Dosen Pembimbing
1. Munawir, S.Th.I. MSI
2. Drs, Atabik M.Ag.
3. H. Khoerul Amru Harahap,
MHI
DAFTAR PUSTAKA
Wa Muna, 2011.
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Teras.
Hermawan,
Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hamalik,
Oemar. 2001. Proses Belajar mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Sardiman,
2003. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar.
2002. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nana Syaodih
Sukmadinata. 2012. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
[1]
Acep Hermawan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung: PT Remaja
Rosydakarya, 2011), hlm. 87-88.
[2] Ibid,
hlm. 80.
[3]
Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. (Bandung:
PT Remaja Rosydakarya, 2012), hlm. 75.
[4]
Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2001).
Hlm. 27.
[5]
Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003). Hlm. 47.
[6] Acep
Hermawan. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Bandung: PT Remaja
Rosydakarya, 2011). Hlm. 30.
[7] Wa
Muna. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Teras), hlm. 89
.
[8] Azhar
Arsyad. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar), hlm 31-32.
[9] Sumber:
Wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah. Pak Ardi. Diambil hari Senin. 31 Juli
2012.
[10] Sumber:
Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran. Ibu Eni Yuliati. Diambil hari Kamis. 11
oktober 2012.
filsafat pendidikan islam
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen pengampu : Drs. Machfudin
Charisma Nur Rohmi 092332007
Pendidikan Bahasa Arab
5-PBA-1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2010
BAB V
PRINSIP-PRINSIP YANG MENJADI DASAR TEORI PENGETAHUAN DALAM PEMIKIRAN ISLAM
A. Prinsip pertama
Dalam prinsip yang pertama percaya pada pentingnya pengetahuan (makrifah) sebagai salah satu tujuan pokok. Manusia selalu berusaha untuk memajukan pendidikan, sebab manusia tidak bisa secara instan memiliki kemahiran tanpa ada dasar teorinya. Pemikiran modern bangga dengan kepercayaannya terhadap pentingnya pengetahuan dan ilmu, maka dari itu Islam dengan ajarannya yang kekal dan pemikiran pengikut-pengikutnya yang asli lebih dulu lagi menekankan pentingnya pengetahuan dan ilmu.
Islam adalah agama yang merangkul ilmu, mengenggap suci perjuangan orang-orang pandai, adan apa yang mereka temukan dalam fakta-fakta wujud dan rahasia alam jagad ini. Dalam firmn Allah swt :
“Allah mengengkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mempunyai ilmu,” (Al-Mujahadalah : 11)
Kata ilmu dan akal ada dalam 900 tempat didalam al-Qur’an, semua ini cukup menjadi terhadap ilmu dan penghargaan terhadap-nya juga orang-orang yang memilikinya, karena ilmu merupakan salah satu dari sifat Allah swt, yaitu “Alim yang berarti maha mengetahui.
Ilmu modern adalah peluang bagi Islam untuk menonjolkan mukjizat-mukjizatnya dari segala seginya, seperti ilmiah, politik, social dan ekonomi. Adapun ilmu yang dituju oleh Al-qur’an adalah ilmu dengan pengertian secara menyeluruh yang mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan, tidak terbatasilmu syariat atau ilmu agama.
Pada dasarnya makrifah (pengetahuan) dalam rangka akidah dan hukum dan nilai yang digambarkan oleh islam bagi orang muslim, seorang muslim yang sadar akan mengetahui bahwa pandangan Islam terhadap ilmu berdiri atas dua dasar pokok yaitu Iman dan kepercayaan. Dunia sudah mengenal Islam atas dasar Ilmu pengetahuan, sebagaimana yang dikatakan oleh Gustaf Le Bon, bahwa ia adalah agama yang paling sesuai dengan penemuan-penemuan ilmu, bahkan g Le Bon menegaskan bahwa kaidah ilmiah modern terutama sangat berhutang sekali kepada orang-orang islam.
Jadi kita dapat mengetahui bahwa Islam menekankan pengetahuan dan ilmu yang mengengkat nilai dan harganya yang tidak dibuat oleh agama lain. Pengetahuan ini meliputi semua pengetahuan ilmu yaitu iman, syariat, kemanusiaan, fisik, dan praktis. Diantaranya disebutkan melalui hadist Nabi sebagai berikut :
Sabda Rasulullah SAW :
,,طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ وَمُسْلِمَةِ ،،
“Menuntut ilmu adalah fardhu atas setiap lelaki dan perempuan”.
B. Prinsip kedua
Dalam prinsip yang kedua ini pengetahuan manusia adalah maklumat, fikiran-fikiran, pengetahuan-pengetahuan, dan tafsiran-tafsirn yang diykini, hukum-hukum dan tanggapan. Semua ini adalah gambaran yang akan muncul jika kita menggunaka panca indera kita.
Dr. Yasin Khalil dalam pembicaraanya tentang pengetahuan alam luar berusaha membedakan antara dua macam pengetahuan, salah satunya adalah pengetahuan yang biasa (ordinary knowledge) dan yang kedua adalah pengetahuan ilmiah (scientific knowledge). Yang dimaksud dengan pengatahuan biasa dalah sejumlah pengertian, fikiran-fikiran, gambaran dan persoalan-persoalan yang diciptakan manusia pada hidupnya sehari-hari tentang gejala yang bermacam-macam. Sedangkan yang dimaksud dengan pengetahuan ilmiah adalah sejumlah pengertian, prinsip-prinsip, persoalaln-persoalan, dan teori yang dicapai oleh ahli-ahli untuk menafsirkan dan menjelaskan peristiwa di alam ini.
C. Prinsip ketiga
Dalam prinsip yang ketiga ini manusia berbeda mutu dan nilainya sesuai dengan perkara, tujuan dan jalannya, keutamaan dan martabat yang paling tinggi yaitu mengetahui martabat Allah swt, menurut pandangan Islam tidak ada manfaat apabila ilmu tersebut tidak menunjukkan hakikatnya yang pertama di alam, yaitu pengetahupan terhadap Allah swt. Pada akhirnya tujuan segala pengetahuan dan ilmu pada akhirnya adalah mengetahui Allah dan mengakui wujud dan keesaan-Nya. Semakin tahu manusia terhadap tuhan-Nya semakin takut, taat, cinta, rela terhadap qadharnya dan sabar terhadap bencana yang menimpanya.
D. Prinsip keempat
Dalam prinsip keempat percaya bahwa pengetahuan manusia itu memiliki berbagai sumber. Yang paling menonjol adalah percobaan-percobaan ilmiah yang halus dan teratur. Tetapi meskipun banyak sumbernya dapat dikebalikan kepada lima sumber pokok yaitu : indera, akal, intuisi, ilham, dan wahyu ilahi. Adapun pengatahuan ghaib yang bersumber kepada wahyu yang tertinggi, sebagaimana Allah memilih Rasul-rasulNya yang terdahulu.
E. Prinsip kelima
Dalam prinsip kelima percaya bahwa pengetahuan terlepas dari akal yang mengamatinya dan tersimpan didalamnya, juga benda-benda memiliki fakta-fakta yang tetap dan mempunyai wujud yang bebas dari fikiran kita. Memperoleh pengetahuan merupakan salah satu fungsi akal. Akal kanak-kanak tidak serupa dengan kertas putih yang dapat kita tulis dengan segala yang kita inginkan tanpa memandang kepada tahap kecerdasan dan kematangan akalnya dari segi pengetahuan dan pengalaman.
F. Prinsip keenam
Prinsip yang terakhir ini adalah prinsip keenam, percaya bahwa pengetahuan sebenarnya ialah cukup dengan keyakinan dan pasti, merendah dri di depan keagungan Allah dan luasnya ilmuNya. Prinsip ini menyingkapkan pengetahuan tanpa ada keraguan sedikitpun, tidak mungkin ada salah satu yang bersifat waham, dan tidak sanggup manilainya. Tetapi bebas dari seua kesalahan, haruslah yakin bisa menunjukkan kesalahan orng dengan merubah batu menjdi emas, dan tongkat menjadi ular,
memory dalam psikologi pendidikan
Langganan:
Postingan (Atom)